PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LUKA PERINEUM IBU POSTPARTUM DI PMB WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEI LANGKAI KOTA BATAM

Luka perineum terjadi akibat robekan perineum baik secara spontan maupun
episiotomi saat proses persalinan. Adanya luka pada perineum akan menimbulkan
rasa nyeri. Nyeri yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi
masa nifas, seperti infeksi, perdarahan dalam masa nifas. Berdasarkan hasil Survey
Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 terdapat 42,7% kejadian perdarahan
postpartum dan kejadian infeksi postpartum sebanyak 25,9%. Kompres dingin
menjadi alternatif nonfarmakologis mengatasi nyeri luka perineum. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompres dingin terhadap penurunan
intensitas nyeri luka perineum di PMB Wilayah Kerja Puskesmas Sei Langkai Kota
Batam Tahun 2024. Jenis penelitian ini menggunakan Pre Eksperimental dengan
rancangan One Group Pretest Posttest Design. Sampel penelitian ini berjumlah 15
ibu postpartum dengan luka perineum. Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri
luka perineum sebelum diberikan intervensi pada responden rata-rata sebesar 5,73
sedangkan setelah diberikan intervensi rata-rata intensitas nyeri luka perineum
menjadi 1,33. Berdasarkan output test Uji statistik Paired Sample T-test diperoleh
hasil signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (p-value = 0,000
< 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kompres dingin terhadap
penurunan intensitas nyeri luka perineum ibu postpartum di PMB Wilayah Kerja
Puskesmas Sei Langkai Kota Batam Tahun 2024. Disarankan kepada Bidan untuk
memberikan terapi kompres dingin dalam pemberian asuhan kepada ibu postpartum
dengan luka perineum.