HUBUNGAN ANTARA KONDISI FISIK RUMAH DAN KEBIASAAN MEROKOK DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG UNCANG KOTA BATAM TAHUN 2024

Penyakit ISPA pada balita penting untuk diperhatikan karena ISPA merupakan
penyakit akut yang dapat menyebabkan kematian pada balita di berbagai negara
berkembang termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara kondisi fisik rumah dan kebiasaan merokok dalam
rumah dengan kejadian ISPA pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung
Uncang Kota Batam Tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
menggunakan rancangan korelatif dengan pendekatan cross sectional terhadap 95
orang tua yang memiliki balita. Waktu pelaksanaannya dimulai pada tanggal 27 Juli
2024 sampai dengan 30 Agustus 2024. Pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Alat ukur menggunakan observasi rekam medis, kuesioner dan
lembar observasi. Analisa data yang digunakan adalah uji chi square. Kondisi fisik
rumah tidak memenuhi syarat yaitu berjumlah 53 orang tua (55,8%), kebiasaan
merokok dalam rumah yaitu berjumlah 71 orang tua (74,7%), dan kejadian ISPA
pada balita yaitu berjumlah 53 orang tua (55,8%). Hasil uji chi square variabel
kondisi fisik rumah diperoleh nilai p value 0,000 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan
Hɑ diterima, maka terdapat hubungan yang signifikan antara kondisi fisik rumah
dengan kejadian ISPA. Pada variable kebiasaan merokok dalam rumah diperoleh
nilai p value 0,000 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan Hɑ diterima, maka terdapat
hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dalam rumah dengan kejadian
ISPA. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat hubungan antara kondisi fisik rumah
dan kebiasaan merokok dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita.
Diharapkan orang tua mampu meningkatkan standar kondisi fisik rumah yang
memenuhi syarat dan menghentikan kebiasaan merokok dalam rumah.